Sabtu, 22 September 2012

Nostra Aetate


Nostra Aetate
Nostra Ætate atau Pernyataan tentang Hubungan Gereja dengan Agama-Agama Bukan Kristen, adalah salah satu dokumen dari Konsili Vatikan Kedua. Dokumen ini disetujui oleh para Uskup dalam sebuah pemungutan suara 2.221 berbanding 88, dan diresmikan oleh Paus Paulus VI pada 28 Oktober 1965.

Ringkasan dari teks akhir Nostra Aetate
Pernyataan ini diawali dengan penjelasan mengenai semakin eratnya penyatuan dan hubungan-hubungan antar bangsa dan antar pelbagai bangsa berkembang serta satu asal dan tujuan akhir dari semua bangsa, yakni Allah. Dokumen ini mengungkapkan juga mengenai pertanyaan abadi yang telah ada di dalam pemikiran manusia sejak awal mulanya dan bagaimana berbagai tradisi keagamaan yang beraneka ragam telah berupaya untuk menjawabnya. Dokumen ini menyatakan jawaban-jawaban filosofis Agama Hindu dan Budha dan menyatakan dengan pasti: ‘’Gereja Katolik’’ tidak menolak apa pun yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus, Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran, yang menerangi semua orang."
Bagian ketiga melanjutkan dengan pandangan Gereja Katolik yang menghargai umat Islam, dilanjutkan dengan mengungkapkan beberapa hal kesamaan antara Islam dengan Kristen dan Katolik: menyembah Allah satu-satunya, Allah yang hidup dan berkuasa, Penuh belas kasihan dan mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, Yang telah bersabda kepada manusia; para Muslim menghormati Abraham dan Maria, dan bahwa mereka menghormati Yesus sebagai nabi dan bukan Allah. Sinode mendorong seluruh kaum Kristiani dan Muslim untuk melupakan pertikaian dan permusuhan dari masa lalu dan bekerja sama untuk membela dan mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang; nilai-nilai moral maupun perdamaian dan kebebasan.
Bagian keempat berbicara mengenai "ikatan rohani" antara Umat Perjanjian Baru (kaum Kristiani) dengan Umat Yahudi Keturunan Abraham. Dokumen menyatakan bahwa meskipun beberapa pemuka agama Yahudi dan para pengikut mereka telah mendesakkan kematian Kristus, namun kesalahan ini tidak dapat serta merta dibebankan sebagai kesalahan seluruh orang Yahudi (baik yang hidup ketika itu maupun sekarang). Lebih lanjut Konsili menyatakan bahwa "orang-orang Yahudi jangan digambarkan seolah-olah dibuang oleh Allah atau terkutuk". Pernyataan ini juga menentang segala unjuk-rasa antisemitisme yang dilakukan kapan pun dan oleh siapa pun.
Bagian kelima menjelaskan bahwa seluruh menusia diciptakan menurut citra kesamaan Allah, dan Gereja mengecam segala diskriminasi antara orang-orang, atau penganiayaan berdasarkan keturunan atau warna kulit, kondisi hidup atau agama.
Pasca-konsili perkembangan

Nostra Aetate adalah salah satu dari tiga Vatikan II deklarasi, dokumen-dokumen lain yang terdiri dari sembilan keputusan dan empat konstitusi. Itu adalah terpendek dari dokumen dan berisi sedikit, jika ada, referensi ke perdebatan dan pemikiran yang telah pergi ke pembuatannya, sehingga perubahan yang akan dibawa oleh deklarasi pada Hubungan Gereja dengan non-Kristen Agama, Nostra Aetate, membawa implikasi tidak sepenuhnya dihargai pada saat itu.

Tahun 1974 "Pedoman"

Untuk menyempurnakan implikasi dan konsekuensi, Komisi Vatikan tentang Hubungan Interrelegious dengan Yahudi mengeluarkan Pedoman dan Saran untuk Pelaksanaan Deklarasi Nostra Aetate Konsiliar pada tahun 1974-an.

The 1985 "Notes"

Hal ini diikuti oleh Catatan bahwa tubuh yang sama di Jalan yang Benar untuk Hadir Yahudi dan Yudaisme di Pengajaran dan Katekese dari Gereja Katolik Roma pada tahun 1985. Perkembangan ini juga berbarengan dengan Laporan dari uskup AS.

Nostra Aetate 40 tahun pada
Atas-referenced pernyataan oleh Komisi Vatikan untuk Hubungan Antaragama dengan Yahudi, serta perkembangan lainnya, termasuk pembentukan lebih dari dua pusat lusin Kristen-Yahudi pemahaman di lembaga Katolik pendidikan tinggi di Amerika Serikat bersama dengan partisipasi oleh rabi dalam pelatihan seminaris formasi, menunjukkan bagaimana gereja telah memeluk Nostra Aetate.
Pentingnya Nostra Aetate sebagai titik awal baru dalam hubungan Gereja dengan Yudaisme, dalam terang hal tersebut, dapat dihargai dari sudut pandang bagian dari empat puluh tahun. Kongres AS meloloskan sebuah resolusi yang mengakui Nostra Aetate pada empat puluh,  dan US Holocaust Memorial Museum di Washington DC juga mencatat ulang tahun ini. Hal ini selain menandai kesempatan di Vatikan Gregorian Universitas itu sendiri dan di pusat-pusat utama Kristen-Yahudi pemahaman seluruh Amerika Serikat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar